Langsung ke konten utama

TUGAS 2_ ILMU SOSIAL DASAR

 

Nama  : Nasyiah Fikriyanti

KLS      : 1KA27

NPM    : 10120838

PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN

v Pertumbuhan Penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Pertambahan penduduk sendiri di pengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi.

Tabel Perkembangan Penduduk Dunia

Kita bisa lihat tabel dibawah ini, saya ambil contoh dari tahun – tahun sebelumnya Perkembangan Penduduk Dunia pada tahun 1950 sampai 2008

Populasi Tahun 1950

Populasi Tahun 2008

China

562,579,779

China

1,333,207,572

USA

152,271,000

India

1,154,845,005

Russia

101,936,816

USA

304,838,948

Japan

83,805,000

Indonesia

238,567,492

 


Brazil

197,254,181

World

2,555,948,654

World

6,736,383,012

 

 

 

 

 

 

Bisa kita lihat rata – rata setiap negera penduduknya bisa bertambah hingga 2x lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga 3x lipatnya. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.

Tabel Penggandaan Penduduk Dunia

Penggandaan penduduk (double population) jangka waktunya makin singkat. Bertambah cepatnya penggandaan penduduk tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tahun Penggandaan

Perkiraan Penduduk Dunia

Waktu

800 SM

5 Juta

1650 Tahun

500 Juta

1500

1830 Tahun

1 Milyard

180

1930 Tahun

2 Milyard

100

1975 Tahun

4 Milyard

45

Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.

Faktor – Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk

 1. Kematian

Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian  dan faktor penghambat kematian .

 2. Kelahiran

Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran  dan yang mendukung kelahiran.

3. Migrasi

 Migrasi apabila setiap penduduk pindah ke kota dan mereka menjadikan ktp menjadi dua maka akan sulit apabila di data tidak akan terpenuhi akan sulit mendata penduduk dengan data pasti.

● Rumus Tingkat Kematian Kasar dan Khusus

CDR = D/P x K

1. Rumus Tingkat Kematian Kasar

    

Ket :

CDR          =  Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).

D               =  Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu

P                =  Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu

K               =  Bilangan konstan 1000

ASDRx = Dx/Px x K

2. Rumus Tingkat Kematian Khusus

 

Ket :

ASDRx      = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)

Dx             =  Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun

Px              =  Jumlah Penduduk pada umur tertentu

K                = Bilangan konstan 1000

Angka Kelahiran

Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun. Ada beberapa cara untuk menghitung besarnya angka kelahiran yaitu:

1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)

Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:

CBR = B/P x K

Ket  :

CBR          = Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)

B               = Jumlah kelahiran dalam satu tahun

P                = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun

K                = Bilangan konstan 1000

Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.

 2. Angka kelahiran menurut kelompok umur (Age Specific Fertiliy Rate) disingkat ASFR

Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:

ASFRx = Bx/Pfx x K

Ket :

ASFRx      = Angka kematian menurut kelompok umur x

Bx              = Jumlah Kelahiran dari wanita pada kelompok umur x

Pfx             = Jumlah wanita pada kelompok umur x

K                = Bilangan konstan 1000

X                 =  Umur wanita kelompok umur tertentu yang umumnya dihitung tiap 5 tahun  seperti 15 – 19 tahun, 20 – 24 tahun dan seterusnya

Dengan rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang paling banyak terjadi kelahiran. Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.

v  Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.

● Macam – Macam Migrasi

Ø  Imigrasi           : Masuknya penduduk ke suatu negara

Ø  Emigrasi          : Keluarnya penduduk ke negara lain

Ø  Remigrasi        : Kembalinya penduduk ke Negara

Ø  Urbanisasi       : Dari Desa ke Kota

Ø  Transmigrasi   : Dari Pulau ke Pulau

Ø  Ruralisasi        : Dari Kota ke Desa

Ø  Evakuasi         : Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman

\ Proses Migrasi

Proses migrasi mempunyai beberapa cara, yaitu :

1.   Proses migrasi menetap di suatu wilayah

2.   Proses migrasi hanya sementara di wilayah itu.sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah asalnya

3.   Hanya sekedar berlibur di wilayah itu.

Akibat Migrasi

Berikut ini adalah dampak yang muncul dari migrasi :

Dampak positif  dari migrasi:

  1. Tersedianya tenaga kerja di tujuan migrasi
  2. Berkurangnya pengangguran di desa
  3. Meningkatnya kesejahteraan dengan adanya uang yang dikirim dari kota

Dampak negatif dari migrasi:

  1. Meningkatnya pengangguran di perkotaan
  2. Timbulnya kerusakan lingkungan akibat kegiatan manusia
  3. Timbulnya konflik antara warga asal dan pendatang

3 Jenis Struktur Penduduk

 1. Struktur Penduduk Muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar penduduknya muda. Struktur ini di mulai dengan umur 0-14 tahun

Contoh Negara : India, Brazilia, Indonesia.

2. Struktur Stationer adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar penduduknya dewasa. Struktur ini di mulai dengan 15-64 tahun

Contoh Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.

3. Struktur Penduduk Tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar penduduknya tua tidak terdaftar lagi. Struktur ini di mulai dari 65 tahun ke atas/usia senja

Contoh Negara : Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.

Bentuk Piramida

1. Piramida kerucut/muda/ekspansif


(dijumpai di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Thailand, Filipina, dll.)

Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk pertama ini mengalami perkembangan atau pertumbuhan yang bersifat cepat.

Angka kelahiran lebih tinggi daripada angka kematian. Karenanya, penduduk dengan usia muda lebih banyak daripada penduduk dengan usia tua. Semakin tua, kelompok umur tersebut akan semakin sedikit jumlahnya. Hal ini menyebabkan dibutuhkannya lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya tinggi.

2. Piramida nisan/tua/dewasa/konstruktif

(dijumpai di negara-negara tua, seperti Jepang, Swedia, Amerika Serikat, dll.)

Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk kedua ini mengalami pengurangan. Pertumbuhan penduduk di dalamnya bersifat lambat.

Angka kelahiran lebih rendah daripada angka kematian. Karenanya, penduduk dengan usia muda lebih sedikit daripada penduduk dengan usia muda. Semakin tua, kelompok umur tersebut akan semakin banyak jumlahnya. Dengan kondisi yang demikian, negara membutuhkan tenaga kerja dari negara lain.

Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya rendah.

3. Piramida stasioner/tetap


(dijumpai di negara-negara maju, seperti Belanda, Jerman, Prancis, dll.)

Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk ketiga ini cenderung tetap atau stabil. Pertumbuhan penduduknya pun demikian. Jumlah penduduk dalam setiap kelompok umur yang ada hampir sama, kecuali usia yang paling tua.

Angka kelahiran dan angka kematian seimbang, dan keduanya cenderung rendah. Karena itu, jumlah penduduk dengan usia muda dan dengan usia tua dapat dikatakan seimbang.

Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya nol.

Rasio Ketergantungan

Rasio ketergantungan (Dependency Ratio) adalah suatu ukuran yang menjelaskan mengenai beban yang harus ditanggung oleh pekerja. Ukuran tersebut dilihat dari hasil perhitungan angka yang menunjunkan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang  belum produktif dan sudah tidak produktif dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja.

Batas umur produktif antara 15 tahun sampai 65 tahun.

Semakin tinggi usia muda dan usia jompo, maka semakin besar rasio ketergantungannya. Maksudnya untuk dapat menghasilkan barang atau jasa membutuhkan beban yang sangat tinggi sesuai permintaan. Ukuran rasio ketergantungan adalah sebagai berikut :

DR < 62,33%  adalah baik

DR > 62,33% adalah buruk

Penggolongan umur produktif sangat berpengaruh  pada lapangan pekerjaan untuk dapat menghasilkan produktivitas. Berikut adalah penggolongan menurut DW Sleumer :

Umur

Golongan

0 – 14

belum produktif

15 – 19

kurang produktif  penuh

20 – 54

produktif

55 – 64

tidak produktif penuh

>  65

inproduktif

KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia

Ø   Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)

 Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara

Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.

Ø   Zaman Batu Muda (Neolithikum)

 Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.

Ciri – ciri zaman batu muda :

  1. Mulai menetap dan membuat rumah
  2. Membentuk kelompok masyarakat desa
  3. Bertani
  4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup

Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.

Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam

Ø  Kebudayaan Hindu, Budha

 Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa.Sedangkan ajaran Budha masuk ke Indonesia khususnya pulau Jawa sekitar abad ke 5. Kedatangan agama Hindu-Budha di Indonesia ini menimbulkan kontak budaya atau akulturasi dengan budaya Indonesia. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.

Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.

Ø  Kebudayaan Islam

Abad ke 15 dan 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.

Masuknya Islam ke Indonesia membawa kebudayaan baru bagi Indonesia. Mulai dari bangunan, seni budaya,sastra,hingga upacara.

§ Seni Bangunan (Makam,Masjid)

§ Seni Budaya (tari debus,tari zapin,tari seudati)

§ Seni Sastra (hikayat,babad,suluk)

§ Tradisi dan Upacara (Ziarah, Upacara Grebek)

KEBUDAYAAN BARAT

Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda.

Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.

Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.

 

SUMBER:

https://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk 

https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/13/101500969/dampak-migrasi-penduduk 

https://www.berpendidikan.com/2019/10/pengertian-dan-rumus-angka-kematian-kasar.html

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/geografi/piramida-penduduk-geografi-kelas-11-k13-revisi/ 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JENIS METRIK PADA PERANGKAT LUNAK

  Metrik perangkat lunak adalah satuan pengukuran untuk perangkat lunak yang digunakan untuk mengukur karakteristik perangkat lunak yang dapat diukur atau dihitung. Jenis metrik pada perangkat lunak diantaranya adalah sebagai berikut: Metrik untuk Model Analisis Metrik untuk Model Desain Metrik untuk Program ( Source Code ) Metrik untuk Pengujian Metrik untuk Pemulihan Namun untuk pembahasan kali ini, kita akan membahas 2 jenis saja yaitu, metrik untuk model desain dan metrik untuk pengujian. METRIK UNTUK DESAIN Metrik untuk desain perangkat lunak fokus pada aspek desain, seperti modularitas, konsistensi, dan keterbacaan kode. Fungsi dan kegunaannya meliputi pengukuran kualitas desain perangkat lunak, memastikan bahwa perangkat lunak dapat dikembangkan dan dipertahankan dengan efisien. Dalam menggunakan metrik untuk desain pada perangkat lunak, penting untuk kita memastikan bahwa metrik tersebut dapat digunakan secara efisien dan dapat menjamin keefektifan metrik tersebut. Metrik unt

HARGA SEBUAH PERCAYA - TERE LIYE

  REVIEW NOVEL HARGA SEBUAH PERCAYA Judul                  : Harga Sebuah Percaya Penulis               : Tere Liye Penerbit             :Mahaka Publishing ( Imprint Republika Penerbit) Tahun Terbit      : 2017 Tebal Buku         : 298 Halaman Kategori Cinta : Cinta Amor/Eros Sinopsis               : “Pecinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya.” Percayalah pada kalimat bijak itu. Hanya itu yang perlu dilakukan. Sisanya, biarlah waktu yang menyelesaikan bagiannya. Maka, kau akan mendapatkan hadiah terindah atas cinta sejatimu. Percayalah! Ini adalah kisah tentang Jim, dari Kisah Sang Penandai, yang terpilih untuk mengguratkan cerita tentang berdamai dengan masa lalu. Ia harus menyelesaikan pahit-getir perjalanannya, apa pun harganya! Karena sungguh kita membutuhkan dongeng ini Review Novel Jika biasanya novel – novel indah di luar sana di awali dengan kisah yang menyenangkan maka berbeda jauh dengan no

TUGAS 10_ ILMU SOSIAL DASAR

  Nama : Nayiah Fikriyanti Kelas : 1KA27 NPM : 10120838 AGAMA DAN MASYARAKAT Ø   Fungsi Agama FUNGSI AGAMA DALAM MASYARAKAT Fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek penting yang selalu dipelajari, yaitu kebudayaan, sistem sosial, dan kepribadian. Fungsi agama dalam pengukuhan nilai-nilai, bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sakral, maka normanya pun dikukuhkan dengan sanksi-sanksi sakral. Dalam setiap masyarakat sanksi sakral mempunyai kekuatan memaksa istimewa, karena ganjaran dan hukumannya bersifat duniawi dan supramanusiawi dan ukhrowi. ·        Fungsi agama di bidang sosial adalah fungsi penentu , di mana agama menciptakan suatu    ikatan bersama, baik di antara anggota-anggota beberapa mayarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka. ·        Fungsi agama sebagai sosialisasi individu ialah individu , pada saat dia tumbuh menjadi dewasa, memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam tuntunan umum untuk (mengarahkan